Masyarakat Islam
Masyarakat
dan Islam
-
Masyarakat:
Kumpulan individu, baik kecil maupun besar, yang terkait oleh satuan, adat,
ritus, atau hukum khas, dan hidup bersama.
-
Kelompok–kelompok
sosial majemuk yang saling berhubungan secara horizontal dan vertikal (Sutan
Takdir alisjahbana).
Etimologi Masyarakat dalam Al-Quran
} Kamus
Lisanul Arab;
} ummat
adalah jama’ah dan kaum dikalangan manusia, JADI Ummat diartikan sebagai kaum,
jama’ah dan golongan manusia.
} Mereka
dari satu asal keturunan, yg dipersatukan oleh sifat-sifat yg diwariskan,
kemaslahatan, dan keagamaan yang sama.
} Qs.
Al-qasash: 28: 23
} Qs.
A’raf 7: 159
- Asal kata: Ummah, Qawm, Syu’ub, dan Qaba’il
-
Ummah/Ummat: para pemeluk atau pengikut suatu
agama atau diartikan sebagai makluk manusia. Dalam makna lain Ummah diartikan
bangsa atau negara.
-
Al-Qur;an
Menjelaskan manusia dengan sifat-sifat tertentu: Al-Mala’, Mustakbirun, dan
Mustadh’afun.
Berikut ini adalah
pengertian dan definisi muslim:
•
SECARA HARAFIAH
DAN MAKNAWIYAH:
Muslim adalah menjalankan semua ajaran Islam
•
KAMUS BESAR
BAHASA INDOENSIA:
Muslim adalah penganut agama Islam
-
Muslim adalah
masyarakat yang saling bahu membahu dan saling tolong menolong bagaikan
bangunan kokoh yang sebagiannya saling menguatkan sebagian yang lain (Ibnu
Taimiyah)
-
Muslim merupakan
masyarakat yang mempunyai ciri kemanusiaan yang menghormati manusia dan
menghirmati kemanusiaannya, dengan tanpa mempertimbangkan faktor warna kulit,
bangsa, atau rasnya (Ali Abdul Halim Mahmud).
-
FADLUN AMIR
Muslim adalah orang
yang memeluk agama Islam, orang yang berpegang teguh terhadap ajaran islam,
serta orang yang mengakui dan telah mengikrarkan serta menjalankan rukum iman
dan rukun Islam
-
RASULULLAH
Muslim adalah tipikal
manusia yang menyebabkan orang lain damai tentram karena kehadirannya tidak
akan membuat lidahnya menciptakan kegelisahan serta tangan dan kekuasaannya
tidak akan menyebabkan orang lain ternista hal azasinya.
-
RIWAYAT BUKHARI
Muslim adalah mereka yang
menyebabkan saudaanya selamat dari lidah dan tangannya
-
TOTO ASMARA
Muslim adalah orang yang percaya
pada Allah serta taat mengikuti perintah Allah
Masyarakat
Muslim Ideal dalam Qur’an
-
Al-qur’an telah mengariskan satu
bentuk ideal masyarakat sebagai acuan dalam kehidupan sosial.
-
Al-qur’an telah
menjelaskan istilah masyarakat dengan istilah : Ummah, Qaum, Kabilah, Sya’b,
Thoifah, Jama’ah. Kata Ummah disebut 51 kali, dan kata Umam disebutkan 13 kali.
-
Secara leksikal, ummah paling
tidak mengandung tiga arti: (1) suatu golongan manusia (jama’ah), (2)
setiap kelompok manusia dinisbatkan kepada seorang Nabi dan (3) setiap generasi
manusia sebagai satu umat.
-
Ummah memiliki
keunggulan muatan makna, yakni bermakna kemanusiaan yang dinamis, bukan entitas
beku dan statis. Ummah menurutnya berasal dari kata amma artinya
bermaksud (qashada) dan berniat keras (‘azama). Pengertian ini
memuat tiga makna: “gerakan”, “tujuan” dan “ketetapan hati yang sadar.
-
Al-Qur’an khusus menunjukkan
penggunaan kata ummah/ummam kepada manusia mengandung beberapa
pengertian, antara lain: pertama, bermakna setiap generasi yang kepada
mereka diutus seorang nabi atau rasul, misalnya umat nabi Nuh, umat nabi
Ibrahim, umat nabi Musa, dan umat nabi Muhammad, diantara umat itu ada yang
sekedar contoh bisa dilihat dalam surat an-Nahl:36 yang berbunyi :
-
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada
tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thagut
itu”. Maka diantara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah
dan ada pula diantaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya.
-
Kedua, bermakna
golongan manusia yang menganut agama tertentu, misalnya, umat Yahudi, umat
Nasrani, dan umat Islam. Contohnya surat Ali Imran:110 yang berbunyi:
-
Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya ahli bait beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.
-
Ketiga, bermakna
seluruh makhluk manusia adalah umat yang satu, misalnya dalam surat
al-Baqarah:213 yang berbunyi :
-
Manusia itu adalah umat yang satu, (setelah timbul
perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan
pemberi peringatan.
-
Keempat, bermakna
bagian dari masyarakat yang mengemban fungsi tertentu, yakni menyelenggarakan
keutamaan dengan menegakkan yang baik dan mencegah ayng mungkar. Ini terlihat
dalam surat Ali-Imran:104
-
Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
mungkar, merekalah orang-orang yang beriman.
-
Dengan makna jenis keempat ini pula,
maka ummah dalam al-Qur’an dibedakan dengan qaum.
-
Ummah lebih
khusus ketimbang qaum; ummah adalah entitas tertentu yang terdapat dalam
qaum. Al-Qur’an misalnya menjelaskan bahwa diantara qaum (seluruh
pengikut) Nabi Musa terdapat ummah yang memberi petunjuk ketuhanan. Ini
tampak dalam surat al-A’raf :159 yang berbunyi:
-
Dan diantara kaum Musa terdapat suatu umat yang
memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah mereka
menjalankan keadilan.
Pengelompokan Masyarakat Dalam Al-Qur’an
1. Masyarakat
Muttaqun: masyarakat yang takut, cinta, serta hormat kepada Allah (melaksanakan
perintah dan menjauhi larangan-Nya QS. Baqarah 2: 2-4, 177, QS. Imran 3: 76,
133-134).
2. Masyarakat
Mukmin : Masyarakat yang beriman kepada Allah (dengan ikrar lisan,
hati/qalbu,diwujudkan lewat perbuatan QS. 3: 122-139).
3. Masyarakat
Muslim (masyarakat yang beriman kepada Allah dengan penuh Ikhlas dan kesadaran:
QS. 2: 112, 133).
4. Masyarakat
Muhsin ; Masyarakat Yang selalu berbuat Baik dan beribadah kepada Allah SWT (QS.
2: 58, 112).
5. Masyarakat
Kafir : Masyarakat yang menginkari dan menolak kebenaran Allah (QS. 2; 6-7).
6. Masyarakat
Musyrik : masyarakat yang menyekutukan Allah, dan menggangap ada Tuhan lain
selain Allah (QS. 2: 105).
7. Masyarakat
Munafik : masyarakat yang bermuka dua; suka berdusta, tidak menempati janji,
dan suka berhianat (QS. 2:8-17)
8. Masyarakat
Fasiq : Masyarakat yang suka berbuat kerusakan dengan cara melanggar ketentuan
Allah (QS. 2:24-26).
9. Masyarakat
Zhalim : masyarakat yang suka menganiaya termasuk menganiaya dirinya sendiri.
Masyarakat yang tidak berlaku adil, dan mempergunakan hukum dengan tidak secara
adil (QS. 2:51).
10. Masyarakat
Mutraf : masyarakat yang tidak mensyukuri nikmat dan anugerah Allah SWT (QS.Isra’
17;16)
Tipe masyarakat 1-4: mencerminkan Masyarakat Islam
yang sebenarnya;
Masyarakat Islam: masyarakat yang serba Tuhan
(teosentris dan etika religius) yang segala aktifitas hidupnya diwarnai moral
dan etika Islam.
-
Mereka
senantisasa menempatkan Tuhan sebagai arah dan tujuan akhir hidup yang ingin
diraih.
-
Hanya Tuhan tempat
mereka menyerahkan diri dan memeinta pertolongan.
-
Kehidupan keseharian
mereka selalu berdemensi ibadah, baik vertikal maupun horizontal.
-
Idealisme mereka
dicerminkan lewat mencintai Tuhan-Nya, lalu dimanefestasikan lewat mencintai
sesama manusia.
-
Rasa takut hanya
kepada Tuhan, yang rasa takut akan Hisab-Nya di hari akhir.
Dalam tataran Operasional:
-
Dasar etik
ekonomi mereka adalah kesejahteraan masyarakat
-
Dasar etik
politik mereka adalah ketakutan , keresahan, dan penderitaaan.
-
Dasar etik hukum
mereka adalah keadilan
-
Suasana
religiutas mereka dicerminkan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Beberapa sebutan tentang masyarakat Islam:
a. Masyarakat
yang satu (ummatan Wahidah) yang
saling menguatkan dan bersaudara antara satu dengan yang lainnya, serta diikat
dengan tali Allah.(QS. AL-Mukminun 23:52, QS. AL-Hujuraat 49:10, QS. Imran: 3:
103)
b. Masyarakat
Penengah, adil, dan pilihan (Ummatan
Wasath) yang berperan sebagai saksi bagi umat-umat yang lain.
c. Masyarakat
yang Seimbang: menyeimbangkan aspek keduniaan dan aspek akherat: beribadah dengan
sepenuh hati seakan akan mati esok hari, dan bekerja dengan dengan sungguh-sungguh seolah akan hidup
selamanya.
d. Masyarakat
yang saling menolong, suka bermusyawarah serta menempatkan manusia pada harkat
dan martabat yang sama.
Ragam sebutan Masyarakat Islam: dilihat dari 3
aspek.
Ø Aspek
struktural, Masyarakat Islam adalah masyarakat yang berdasarkan keluarga
(menempatkan keluarga sebagai unit,
keluraga yang dibangun atas fondasi ketakwaan suami isteri, ketakwaan
orang tua, dan ketakwaan keturunan.
Ø Aspek
ideologi, masyarakat adalah masyarakat seutuhnya, yaitu masyarakat yang
menjadikan Islam sebagai Way Of Life
serta daya dorong untuk berbagai jenis karya, sehingga nilai islam mewarnai
hidup mereka.
Ø Aspek
Funsional: diataranya
1. Masyarakat
ideal, dinamis, dan progresif : yaitu masyarakat yang secara aktif dengan visi
ke depan, memberdayakan alam semesta. Meningkatkan kesejahteraan umat, seimbang antara duniawi
dan ukhrawi.
2. Masyarakat
demokratis
3. Masyarakat
adil (QS. Maidah :5:8) “Berlaku adil lah,
sesungguhnya yang demikian itu dekat dengan taqwa”.
4. Masyarakat
kasih sayang
5. Masyarakat
yang mementingkan orang lain
6. Masyarakat
terpelajar
7. Masyarakat
berdisiplin
8. Masyarakat
bersaudara
9. Masyarakat
sederhana
10. Masyarakat
industri
Referensi:
1. Atang
Abdul Hakim, Metodelogi Studi Islam,
Rosda Karya, Bandung, 1999.
2. Anshari,
Muhammad Fazlurahman, Konsep Masyarakat
Islam Modern, Risalah, Bandung: 1884.
3. Endang
Saifuddin Anshari, Wawasan Islam,
Gema Insani Press, Jakarta: 1983.
0 komentar: