phone: +420 776 223 443
e-mail: support@londoncreative.co.uk

Masyarakat Islam



Masyarakat dan Islam
-          Masyarakat: Kumpulan individu, baik kecil maupun besar, yang terkait oleh satuan, adat, ritus, atau hukum khas, dan hidup bersama.
-          Kelompok–kelompok sosial majemuk yang saling berhubungan secara horizontal dan vertikal (Sutan Takdir alisjahbana).

Etimologi Masyarakat dalam Al-Quran
}  Kamus Lisanul Arab;
}  ummat adalah jama’ah dan kaum dikalangan manusia, JADI Ummat diartikan sebagai kaum, jama’ah dan golongan manusia.
}  Mereka dari satu asal keturunan, yg dipersatukan oleh sifat-sifat yg diwariskan, kemaslahatan, dan keagamaan yang sama.
}  Qs. Al-qasash: 28: 23
}  Qs. A’raf 7: 159
           
- Asal kata: Ummah, Qawm, Syu’ub, dan Qaba’il
-           Ummah/Ummat: para pemeluk atau pengikut suatu agama atau diartikan sebagai makluk manusia. Dalam makna lain Ummah diartikan bangsa atau negara.
-          Al-Qur;an Menjelaskan manusia dengan sifat-sifat tertentu: Al-Mala’, Mustakbirun, dan Mustadh’afun.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi muslim:
      SECARA HARAFIAH DAN MAKNAWIYAH:
      Muslim adalah menjalankan semua ajaran Islam
      KAMUS BESAR BAHASA INDOENSIA:
      Muslim adalah penganut agama Islam

-          Muslim adalah masyarakat yang saling bahu membahu dan saling tolong menolong bagaikan bangunan kokoh yang sebagiannya saling menguatkan sebagian yang lain (Ibnu Taimiyah)
-          Muslim merupakan masyarakat yang mempunyai ciri kemanusiaan yang menghormati manusia dan menghirmati kemanusiaannya, dengan tanpa mempertimbangkan faktor warna kulit, bangsa, atau rasnya (Ali Abdul Halim Mahmud).
-          FADLUN AMIR
Muslim adalah orang yang memeluk agama Islam, orang yang berpegang teguh terhadap ajaran islam, serta orang yang mengakui dan telah mengikrarkan serta menjalankan rukum iman dan rukun Islam
-          RASULULLAH
Muslim adalah tipikal manusia yang menyebabkan orang lain damai tentram karena kehadirannya tidak akan membuat lidahnya menciptakan kegelisahan serta tangan dan kekuasaannya tidak akan menyebabkan orang lain ternista hal azasinya.
-          RIWAYAT BUKHARI
Muslim adalah mereka yang menyebabkan saudaanya selamat dari lidah dan tangannya
-          TOTO ASMARA
Muslim adalah orang yang percaya pada Allah serta taat mengikuti perintah Allah
Masyarakat Muslim Ideal dalam Qur’an
-          Al-qur’an telah mengariskan satu bentuk ideal masyarakat sebagai acuan dalam kehidupan sosial.
-          Al-qur’an telah menjelaskan istilah masyarakat dengan istilah : Ummah, Qaum, Kabilah, Sya’b, Thoifah, Jama’ah. Kata Ummah disebut 51 kali, dan kata Umam disebutkan 13 kali.
-          Secara leksikal, ummah paling tidak mengandung tiga arti: (1) suatu golongan manusia (jama’ah), (2) setiap kelompok manusia dinisbatkan kepada seorang Nabi dan (3) setiap generasi manusia sebagai satu umat.
-          Ummah memiliki keunggulan muatan makna, yakni bermakna kemanusiaan yang dinamis, bukan entitas beku dan statis. Ummah menurutnya berasal dari kata amma artinya bermaksud (qashada) dan berniat keras (‘azama). Pengertian ini memuat tiga makna: “gerakan”, “tujuan” dan “ketetapan hati yang sadar.
-          Al-Qur’an khusus menunjukkan penggunaan kata ummah/ummam kepada manusia mengandung beberapa pengertian, antara lain: pertama, bermakna setiap generasi yang kepada mereka diutus seorang nabi atau rasul, misalnya umat nabi Nuh, umat nabi Ibrahim, umat nabi Musa, dan umat nabi Muhammad, diantara umat itu ada yang sekedar contoh bisa dilihat dalam surat an-Nahl:36 yang berbunyi :
-          Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thagut itu”. Maka diantara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula diantaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya.
-          Kedua, bermakna golongan manusia yang menganut agama tertentu, misalnya, umat Yahudi, umat Nasrani, dan umat Islam. Contohnya surat Ali Imran:110 yang berbunyi:
-          Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli bait beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
-          Ketiga, bermakna seluruh makhluk manusia adalah umat yang satu, misalnya dalam surat al-Baqarah:213 yang berbunyi :
-          Manusia itu adalah umat yang satu, (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan.
-          Keempat, bermakna bagian dari masyarakat yang mengemban fungsi tertentu, yakni menyelenggarakan keutamaan dengan menegakkan yang baik dan mencegah ayng mungkar. Ini terlihat dalam surat Ali-Imran:104
-          Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beriman.
-          Dengan makna jenis keempat ini pula, maka ummah dalam al-Qur’an dibedakan dengan qaum.
-          Ummah lebih khusus ketimbang qaum; ummah adalah entitas tertentu yang terdapat dalam qaum. Al-Qur’an misalnya menjelaskan bahwa diantara qaum (seluruh pengikut) Nabi Musa terdapat ummah yang memberi petunjuk ketuhanan. Ini tampak dalam surat al-A’raf :159 yang berbunyi:
-          Dan diantara kaum Musa terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan.

Pengelompokan Masyarakat Dalam  Al-Qur’an
1.      Masyarakat Muttaqun: masyarakat yang takut, cinta, serta hormat kepada Allah (melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya QS. Baqarah 2: 2-4, 177, QS. Imran 3: 76, 133-134).
2.      Masyarakat Mukmin : Masyarakat yang beriman kepada Allah (dengan ikrar lisan, hati/qalbu,diwujudkan lewat perbuatan QS. 3: 122-139).
3.      Masyarakat Muslim (masyarakat yang beriman kepada Allah dengan penuh Ikhlas dan kesadaran: QS. 2: 112, 133).
4.      Masyarakat Muhsin ; Masyarakat Yang selalu berbuat Baik dan beribadah kepada Allah SWT (QS. 2: 58, 112).
5.      Masyarakat Kafir : Masyarakat yang menginkari dan menolak kebenaran Allah (QS. 2; 6-7).
6.      Masyarakat Musyrik : masyarakat yang menyekutukan Allah, dan menggangap ada Tuhan lain selain Allah (QS. 2: 105).
7.      Masyarakat Munafik : masyarakat yang bermuka dua; suka berdusta, tidak menempati janji, dan suka berhianat (QS. 2:8-17)
8.      Masyarakat Fasiq : Masyarakat yang suka berbuat kerusakan dengan cara melanggar ketentuan Allah (QS. 2:24-26).
9.      Masyarakat Zhalim : masyarakat yang suka menganiaya termasuk menganiaya dirinya sendiri. Masyarakat yang tidak berlaku adil, dan mempergunakan hukum dengan tidak secara adil (QS. 2:51).
10.  Masyarakat Mutraf : masyarakat yang tidak mensyukuri nikmat dan anugerah Allah SWT (QS.Isra’ 17;16)
Tipe masyarakat 1-4: mencerminkan Masyarakat Islam yang sebenarnya;
Masyarakat Islam: masyarakat yang serba Tuhan (teosentris dan etika religius) yang segala aktifitas hidupnya diwarnai moral dan etika Islam.
-          Mereka senantisasa menempatkan Tuhan sebagai arah dan tujuan akhir hidup yang ingin diraih.
-          Hanya Tuhan tempat mereka menyerahkan diri dan memeinta pertolongan.
-          Kehidupan keseharian mereka selalu berdemensi ibadah, baik vertikal maupun horizontal.
-          Idealisme mereka dicerminkan lewat mencintai Tuhan-Nya, lalu dimanefestasikan lewat mencintai sesama manusia.
-          Rasa takut hanya kepada Tuhan, yang rasa takut akan Hisab-Nya di hari akhir.
Dalam tataran Operasional:
-          Dasar etik ekonomi mereka adalah kesejahteraan masyarakat
-          Dasar etik politik mereka adalah ketakutan , keresahan, dan penderitaaan.
-          Dasar etik hukum mereka adalah keadilan
-          Suasana religiutas mereka dicerminkan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Beberapa sebutan tentang masyarakat Islam:
a.       Masyarakat yang satu (ummatan Wahidah) yang saling menguatkan dan bersaudara antara satu dengan yang lainnya, serta diikat dengan tali Allah.(QS. AL-Mukminun 23:52, QS. AL-Hujuraat 49:10, QS. Imran: 3: 103)
b.      Masyarakat Penengah, adil, dan pilihan (Ummatan Wasath) yang berperan sebagai saksi bagi umat-umat yang lain.
c.       Masyarakat yang Seimbang: menyeimbangkan aspek keduniaan dan aspek akherat: beribadah dengan sepenuh hati seakan akan mati esok hari, dan bekerja dengan  dengan sungguh-sungguh seolah akan hidup selamanya.
d.      Masyarakat yang saling menolong, suka bermusyawarah serta menempatkan manusia pada harkat dan martabat yang sama.
Ragam sebutan Masyarakat Islam: dilihat dari 3 aspek.
Ø  Aspek struktural, Masyarakat Islam adalah masyarakat yang berdasarkan keluarga (menempatkan keluarga sebagai unit,  keluraga yang dibangun atas fondasi ketakwaan suami isteri, ketakwaan orang tua, dan ketakwaan keturunan.
Ø  Aspek ideologi, masyarakat adalah masyarakat seutuhnya, yaitu masyarakat yang menjadikan Islam sebagai Way Of Life serta daya dorong untuk berbagai jenis karya, sehingga nilai islam mewarnai hidup mereka.
Ø  Aspek Funsional: diataranya
1.      Masyarakat ideal, dinamis, dan progresif : yaitu masyarakat yang secara aktif dengan visi ke depan, memberdayakan alam semesta. Meningkatkan  kesejahteraan umat, seimbang antara duniawi dan ukhrawi.
2.      Masyarakat demokratis
3.      Masyarakat adil (QS. Maidah :5:8) “Berlaku adil lah, sesungguhnya yang demikian itu dekat dengan taqwa”.
4.      Masyarakat kasih sayang
5.      Masyarakat yang mementingkan orang lain
6.      Masyarakat terpelajar
7.      Masyarakat berdisiplin
8.      Masyarakat bersaudara
9.      Masyarakat sederhana
10.  Masyarakat industri

Referensi:
1.      Atang Abdul Hakim, Metodelogi Studi Islam, Rosda Karya, Bandung, 1999.
2.      Anshari, Muhammad Fazlurahman, Konsep Masyarakat Islam Modern, Risalah, Bandung: 1884.
3.      Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam, Gema Insani Press, Jakarta: 1983.

0 komentar: